PUISI "BAYANG AYAH"
Di sudut senja yang merona jingga,
Kutemukan bayangmu di sela angin yang berbisik lembut,
Langkah-langkahmu, meski tak lagi nyata,
Masih menggema di hati yang rindu, tak pernah surut.
Ayah, kau pelita dalam gelapku,
Tanganmu pernah jadi jembatan,
Membawaku melewati derasnya badai hidup,
Namun kini, aku berjalan sendiri, dengan kenanganmu sebagai panduan.
Dengan langkah yang kuat dan teguh,
Ayah menjalani hidup dengan tabah.
Menghadapi badai, menghadapi ujian,
Dengan keberanian yang tak pernah pudar.
Tiada lagi suara tawamu,
Hanya sunyi yang menyisakan sejuk pelukanmu,
Tapi aku tahu, kau masih di sini,
Menjaga dari jauh, di antara bintang yang berpijar di malam sunyi.
Terima kasih atas segala cinta,
Yang kau tanamkan dalam dadaku,
Meski ragamu telah kembali pada semesta,
Namamu abadi dalam doaku.
Ayah, kau bukan sekadar masa lalu,
Kau adalah semesta harap dan kekuatanku,
Dan sampai waktu dan masa mempertemukan kita kembali,
Aku akan terus hidup dan berjalan, membawa cintamu di sepanjang perjalanan ku
#puisi_baru
Komentar
Posting Komentar