Hujan rindu



Aku selalu menyukai hujan. Bukan karena dinginnya yang menggigit kulit, tapi karena suara rintiknya yang seperti nyanyian masa lalu. Di setiap tetesnya, ada kenangan yang mengalir—tentang tatapanmu, tentang senyum yang dulu pernah jadi alasan pulang. Kini, hujan masih sama, tapi kita tidak. Aku tetap di sini, menunggu reda yang tak pernah benar-benar datang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PUISI "BAYANG AYAH"

a little introduction👋

'Anak bungsu Ayah'